Saturday, May 4, 2024
Artikel Terbaru

Author Archives: wahyudi

Irfani Dalam Muhammadiyah

 Dalam sesi dialog dalam Pelatihan Tarjih di PCIM Mesir oleh Prof Dr. Syamsul Anwar, salah seorang peserta mempertanyakan mengenai episteme irfani yang dianut oleh Muhammadiyah. Menurut penanya, bahwa irfani dalam istilah islam klasik merupakan pengetahuan yang bersumber pada ilham.   Dalam pemikiran Islam klasik, seperti yang dikutip oleh Abid Aljabiri, pengetahuan irfani ini dapat dilacak dari berbagai mazhab sufi. Mereka ... Read More »

Apa Madzhab Teologi Muhammadiyah?

Dalam sesi dialog dalam Pelatihan Tarjih di PCIM Mesir oleh Prof Dr. Syamsul Anwar, salah seorang peserta mempertanyakan mengenai teologi Muhammadiyah. Menurutnya, selama ini Muhammadiyah banyak bergerak dalam ranah fikih, namun jarang menyentuh persoalan teologi. Sebagaimana fikih, teologi juga banyak madzhab, seperti Asyariyah, Muktazilah dan lain sebagainya. Lantas teologi apa yang dianut oleh Muhammadiyah?   Menurut Ketua Majelis Tarjih dan ... Read More »

Apakah Muhammadiyah Madzhab Baru?

 Dalam sesi dialog dalam Pelatihan Tarjih di PCIM Mesir oleh Prof Dr. Syamsul Anwar, salah seorang peserta mempertanyakan mengenai sikap muhammadiyah yang seakan membentuk madzgab baru. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Majelis Tarjih dan Tajdid yang banyak menelurkan hukum fikih, lantas ketetapan hukum tersebut dijadikan sebagai sandarat hukum mengikat bagi warga Muhammadiyah.   Menanggapi hal ini, Prof. Dr. Syamsul Anwar ... Read More »

Pembagian Dilâlah

Dilâlah dibagi menjadi tiga: mutathâbiqiyyah, tadhammuniyyah dan iltizâmiyah. Dilâlah mutathâbiqiyyah adalah petunjuk dari suatu lafazh, persis seperti makna terapan lafazh tersebut.   Contoh: Lafazh  الانسا ن yang berarti manusia. Lafazh الانسان (manusia), memang diterapkan untuk mengidentifikasikan hewan yang berakal.[1] Ketika maksud dari lafazh persis seperti makna terapan lafazh, berarti telah terjadi persamaan (tathâbuq) antara makna dan pemahaman pendengar.   Contoh ... Read More »

Perbedaan antara al-Quran dan Hadis Qudsi

Dalam suatu pengajian, kadang kita mendengarkan Kyai menukil hadis qudsi. Dikatakan bahwa hadis qudsi adalah firman Allah. Bukankah al-Quran juga firman Allah? Lantas apa bedanya al-Quran dengan hadis quid.   Berikut perbedaan sederhana antara keduanya Al-Quran al-Karim Hads Qudsi  Al-Quran merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui perantara malaikat Jibril. Hadis kutsi merupakan kalam Allah yang diturunkan ... Read More »

Mengenal Kiyas Aristetolian

Sebagaimana dalam kiyas ushuli, kiyas mantik (dalil) juga terdiri dari 4 hal, yaitu mukadimah pertama, mukadimah kedua, pengikat dan konklusi Pengikat, seperti illat Konklusi, seperti hukum Jika kita bandingkan dengan kiyas usuli, maka akan kita temukanbahwa rukun kiyas bagi mereka juga empat, yaitu al-aslu, al-far’u, illah dan al-hukmu. Salah benarnya konklusi dalam kiyas Arestotelian ini, sangat bergantung kepada mukadimah pertama. ... Read More »

Syarat Wajib Wali; Orang Baik-baik (Adil)

Menurut madzhab Syafi’i bahwa di antara syarat seorang wali, ia adalah orang baik-baik (âdil). Sementara menurut madzhab Hanafi, Hambali dan Maliki, bahwa orang baik-baik tidak menjadi syarat seseorang menjadi wali nikah.[1]   Gambaran masalah Madzhab Hukum Bukan orang baik-baik menjadi wali Syafii Tidak sah Hanafi, Hambali dan Maliki Sah [1]                      Ibid.  hal.141-146 Read More »

Pengertian Dilâlah Lafzhiyyah

Dilâlah adalah kata umum, mencakup dilâlah lafzhiyyah, dilâlah ghairi lafzhiyyah dan dilâlah aqliyyah. Dalam pembahasan ini hanya akan memfokuskan pada dilâlah lafzhiyyah saja. Hal ini dikarenakan dilâlah lafzhiyyah bersentuhan dengan nash secara langsung. Tujuannya adalah mengkaji dan mengungkapkan maksud dan makna lafazh dalam nash. Menurut Asnawi, dilâlah lafzhiyyah adalah lafazh jika diungkapkan akan dapat dipahami suatu makna bagi mereka yang ... Read More »

Kapan Pemisahan Ulama dan Umara?

 Dalam sebuah diskusi, ada yang bertanya, kapan ada pemisahan antara ulama dan umara? Bukankah seprang pemimpin dalam Islam, ia harus menguasai urusan agama dan dunia (umuruddin waddunnya)?   Sesungguhnya, syarat menjadi pemimpin (khalifah/amirul mukminin) adalah seorang yang paham urusan agama dan dunia (politik). Kenyataannya, sulit menemukan pemimpin yang memenuhi kriteria seperti itu. Sehingga para ulama berpendapat bahwa jika tidak ada ... Read More »

Umar bin Khathab Dituduh Melakukan Pencitraan dan Korupsi?

Hari ini saya kaget ketika membaca tulisan yang ditulis oleh Alfian Mujani di situs berikut: http://nasional.inilah.com/read/detail/2074863/jokowi-umar-bin-khatab-dan-pencitraan#.Ul0NO1OxUdU. Judul tulisan, “Jokowi, Umar bin Khatab dan Pencitraan”. Saya sendiri tidak mau tau tentang opini penulis mengenai sikap Jokowi selama ini. Hanya saya terusik ketika penulis menuding bahwa Umar bin Khatab yang membawa beras untuk diberikan kepada rakyat miskin, dianggap sebagai wujud pencitraan belaka. Namun ... Read More »