Dalam sesi dialog dalam Pelatihan Tarjih di PCIM Mesir oleh Prof Dr. Syamsul Anwar, salah seorang peserta mempertanyakan mengenai teologi Muhammadiyah. Menurutnya, selama ini Muhammadiyah banyak bergerak dalam ranah fikih, namun jarang menyentuh persoalan teologi. Sebagaimana fikih, teologi juga banyak madzhab, seperti Asyariyah, Muktazilah dan lain sebagainya. Lantas teologi apa yang dianut oleh Muhammadiyah?
Menurut Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, Prof. Dr. Syamsul Anwar bahwa selama ini, Muhammadiyah jarang membahas mengenai teologi, dikarenakan jarang yang mempertanyakan persoalan ini. Muhammadiyah biasanya akan merespon setiap pertanyaan yang muncul dari anggota.
Namun bukan bearti Muhammadiyah tidak membahas sama sekali tentang teologi. Muhammadiyah mengkaji tentang rukun Islam dan rukun iman. Muhammadiyah dalam Putusan Tarjih juga menyebutkan mengenai Nabi Muhammad saw sebagai Nabi terakhir.
Terkait Nabi terakhir ini, pernah salah seorang pengurus Muhammadiyah mengikuti paham Ahmadiyah. Ini merupakan pukulan keras bagi Muhammadiyah. Dari situ maka dirumuskan bahwa Nabi Muhammad saw. adalah Nabi terakhir.
Terkait dengan perbuatan hamba dan kehendak Allah, Muhammadiyah, mengikuti teori alkasbnya Asyariyah. Jadi sebenarnya, teologi Muhammadiyah lebih dekat kepada teologi Asyariyah.
