Ibnu Rusyd menulis banyak buku, di anyaranya Faslul Maqal fi ma Baina Asyariah wal Hikmah Minal Iytishal,
Manahijul Adillah dan yang paling monumental adalah tahafut at tahafut.
maha karya Ibnu Rusyd sangat populer di berbagai s Andalus. Para sarjana Barat dari Prancis dan sekitarnya yang studi di andalus, pulang membawa pemikiran ibnu Rusyd dan menyebarkan pemimiran Ibnu Rusyd di tanah Eropa.
Muncullah gerakan Arrusydiyyah yang menjadi cikal bakal filsafat skolastik Barat. Dari sini Barat bangkit. Barat serius mengembangkan ilmu pengetahuan. Dan kini, Barat menguasai peradaban Dunia.
Dalam kondisi seperti ini, umat islam justru yang terputuk umat tercabik cabik dan dikuasai negara lain. Umat Islam menjadi bahan permainan dan penindasan.
Lihatkah Palestina, Irak, Yaman, Mesir, Afganistan, Libia, Rohingya dan masih banyak lagi. Dunia Islam menangis pilu dan dihinadinakan oleh kufar Barat.
“Sungguh waktu itu kalian sangat banyak, namun bagai buih dilautan”.
Begitu sabda junjungan nabi kita.
“Kalian terkrna penyakit wahan”.
Roger Garaudy, salah seorang filsuf muslim asal Prancis (muallaf tahun 79), sangat sedih dan selalu menangis dg kondisi umat islam.
Ia menyadari bahwa peadaban Barat yang materialistik sangat berbahaya.
Bahaya bagi eksistensi umat manusia. Roger garaudi, selalu berteriak lantang bahwa manusia diambang kehancuran.
Peradaban Barat membawa krisis kemanusiaan yang sangat akut.
Baginya, peradaban seperti ini harus dihentikan. Umat manusia harus diselamatkan. Menurutnya hanya Islam yang bisa menjadi juru penyelamat.
Islam sebagai agama rahmat bagi umat manusia seutuhnya.
Tentu bukan sekada untuk umat Islam sebdiri, namun juga non muslim bahkan lingkungan dan alam raya seisinya.
Meski Islam satu satunya solusi, namun beliau juga sedih melihat kondisi umat Islam yang terbelakang. Baginya hanya ada satu syarat umat Islam dapat bangkit, yaitu kembali kepada al-Quran
