Dalam sebuah diskusi, ada yang menanyakan mengenai format negara Islam, apakah ia seperti negara demokrasi, kerajaan atau apa? Apakah ia berbentuk semacam negara kesatuan, atau federasi?
Untuk jawaban detailnya, sesungguhnya memerlukan uraian cukup panjang. Hanya saja, jawaban secara global sebagai berikut:
Negara Islam adalah bagian dari pemikiran politik Islam. Dalam sejarahnya, banyak sekali usulan dan wacana mengenai model kepemimpinan dalam pemikiran politik Islam. Setiap kelompok, baik dari kalangan Khawarij, Muktazilah, Ahlusunnah, Ibadhiyah dan kelompok Islam lainnya, memiliki pemikiran tersendiri. Namun yang menjadi kesepakatan bersama dan menjadi pembeda dengan seluh sistem pemerintahan yang ada adalah bahwa rujukan utama dari sumber hukum negara Islam adalah al-Quran dan Sunnah. Dari keduanya, perundang-undangan Negara Islam berpijak.
Mengenai bentuk pemerintahan, sistem pemilihan pemimpin, bentuk pemerintahan dan berbagai perangkat praktis lainnya dapat berubah menyesuaikan dengan maslahat manusia.
Dengan demikian, antara satu kawasan dengan kawasan lainnya, antara satu masa dengan masa lainnya, bisa saja berubah. Maslahat manusialah yang akan menentukan model pemerintahan yang berlaku. Wallahu a’lam
