Friday, April 26, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Halaqah ilmiyah Merupakan Kaderisasi Paling Efektif; Harapan Untuk Adik-Adik IMM

logo_imm_w400

Islam sangat memuliakan ulama. Dalam al-Quran dan hadis Nabi banyak disebutkan mengenai keistimewaan para ulama. Tentu saja ulama di sini bukan hanya para kyai yang spesialis di bidang ilmu agama saja. Ulama di sini juga para intelektual muslim, para cendekiawan dan para ilmuan. Jadi, semua yang menyandang ilmu pengetahuan, apapun bidang keilmuan yang ia miliki adalah ulama. Tentang derajat ulama ini, Allah berfirman:
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ‏

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (al-Mujaadilah: 11)

 

Ayat yang pertama kali turun terkait dengan membaca sebagai salah satu sarana seseorang meniti tangga untuk menjadi seorang ulama. Firman Allah:

 اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

Artinya: Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. (QS. Al-Alaq: 1)

 

Menuntut ilmu statusnya sama dengan jihad fi sabilillah. Firman Allah:
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ

 

Artinya:.”Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” {QS. At Taubah 122}.

 

 

Bahkan para penuntut ilmu ini jalannya menuju surga akan dimudahkan oleh allah swt. Sabda Rasulullah:


من سلك طريقا يلتمس فيه علما ، سهل الله له به طريقا إلى الجنة ، وإن الملائكة لتضع أجنحتها لطالب العلم رضا بما يصنع ، وإن العالم ليستغفر له من في السماوات ومن في الأرض حتى الحيتان في الماء ، وفضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب ، وإن العلماء ورثة الأنبياء لم يورثوا دينارا ، ولا درهما إنما ورثوا العلم

Artinya: Barangsiapa yang berjalan untuk menuntut ilmu, maka allah akan mempermudah jalannya menuju surga. Sungguh malaikat mengepakkan sayapnya untuk penuntut ilmu karena ridha atas apa yang mereka lakukan. Sungguh semua makhluk yag berada di langit dan di bumi, sampai ikan yanhg berada di dalam air, akan berdoa memintakan am[un kepada Allah. Keutamaan orang berilmu dibandingkan dengan orang tidak berilmu, seperti keutamaan bulan dibandingkan dengan planet lainnya. Sungguh ulama adalah pewaris para nabi. Dan nabi tidak mewarisi dinar atau dirham. Mereka mewariskan ilmu. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

 

 

Ilmu sendiri menjadi salah satu jalan meuju pembangunan peradaban. Tanpa ilmu, tugas manusia di muka bumi tidak akan tercapai. Oleh karena itu, Nabi Adam as sebagai manusia pertama, diberikan bekal ilmu pengetahuan. Bekal ini membawa misi besar, yaitu membangun peradaban dunia. Terkait bekal ilmu ini, Allah berfirman:

َعَلَّمَ آدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ

Artinya: “Dan Dia (Allah) mengajarkan kepada Adam nama-nama benda seluruhnya.” (QS.Al-Baqarah:31) ,

Ilmu memang menempati posisi sentral dalam kebangkitan sebuah peradaban. Negara-negara maju, selalu bertumpu pada ilmu pengetahuan. Umat Islam masa lalu menjadi poros peradaban juga karena perhatian ulama kita terhadap perkembangan ilmu. Para ulama Islam mempelajari ilmu pengetahuan, dengan tidak melihat asal ilmu itu. Ilmu dari manapun dipelajari. Mereka tidak alergi dengan ilmu dari bangsa-bangsa lain, termasuk dari musuh sekalipun. Penerjemahan dari Yunani, Persia, India dan lain ssebagainya mendapat dukungan penuh dari pemerintah Islam.

 

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, tentu juga bergerak di ranah ilmu pengetahuan. Ini dibuktikan dengan banyaknya lembaga pendidikan di Muhammadiyah, dari tingkat paling dasar hingga perguruan tinggi. Jadi, semangat ilmu ini menjadi bagian besar upaya amar makruf nahi munkar yang mendapatkan perhatian penuh oleh Muhammadiyah.

 

Banyaknya lembaga pendidikan itu, sesungguhnya menjadi kesempatan emas untuk mendidik kader menjadi insan ulil albab, manusia yang berilmu dan beriman kepada Allah swt. Semestinya ilmuan yang keluar dari tubuh lembaga pendidikan Muhammadiyah “membludak”. Tidak ada lagi istilah krisis keilmuan.

 

Halaqah ilmiyah, sejatinya tidak hanya berada dalam studi formal. Kelomp[ok-kelompok ilmiyah non formal hendaknya dibangkitkan. Halaqah ilmiyah paling potensial dibentuk di kalangan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Mereka bisa membentuk kelompok-kelompok sekala kecil dengan beranggotakan 10-an anggota, lalu mengadakan kajian seminggu sekali. Jika berkaitan dengan ilmu terapan seperti mekanika, bisa melakukan riset untuk menemukan inovasi baru yang bermanfaat bagi umat. Untuk dana, asal ada niat, biasanya ada jalan. Tapi jika niat sudah tidak ada, maka jalan pasti akab buntu. Dengan halaqah kecil ini, gerakan ilmu di kalangan kaer Muhammadiyah ini akan terus tumbuh berkembang.

 

Budaya halaqah ilmiyah di kalangan mahasiswa ini sangat penting. Ia dapat bernilai ganda, pertama sebagai benteng keilmuan, dan kedua sebagai benteng kaderisasi. Bahkan bisa dikatakan bahwa kaderisasi dengan model halaqah ilmiyah itu jauh lebih efektif dibandingkan dengan kaderisasi baitul arqam dan darul arqam yang biasa dilaksanakan setahun sekali. Halaqah ilmiyah dengan kelompok kecil yang dilakukan seminggu sekali, biasanya akan memupuk militansi anggota.

 

Bagus lagi jika halaqah ilmiah ini ada pendamping, baik oleh kakak senior atau oleh dosen pembimbing. Dengan adanya pendamping ini, jika ada persoalan yang tidka bisa dipecahkan, bisa ditanyakan dan dikonsultasikan kepada mereka. Para pembimbing ini tidak harus datang tiap minggu, namun sesuai dengan kebutuhan anggota. Pembimbing ini menjadi tumpuan persoalan dan tempat “curhat”. Jadi adik-adik ini merasa ada orang yang mengayomi. Kelak ketika para kader ini sudah menjadi ilmuan, mereka akan berkhidmah kepada persyarikanan demi kebangkitan peradaban Islam yang lebih besar. Fastabiqul khairat wallahu mustaan.

 

 

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

1 × two =

*