Wednesday, April 24, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Seri Cara Menarik Simpati Orang (I): Cintailah Allah, Maka Seluruh Penduduk Langit dan Bumi Akan Mencintaimu

love4allah

Cinta, kata ini sering terdengar dalam telinga kita. Cinta, kata ini sering terucap melalui lisan kita. Cinta, kata ini sering menghiasi setiap langkah hidup kita. Dengan cinta, segalanya menjadi indah. Tanpa cinta, hidup manusia seakan hampa. Cinta adalah pengorbanan. Cinta bukan hanya senandung lagu. Cinta bukan hanya sebait puisi. Cinta adalah adalah perbuatan.

 

 

Cinta yang hakiki adalah cinta manusia kepada Sang Pencipta. Ya, cinta kepada Zat yang memberikan kehidupan. Cinta kepada Zat yang memberikan desah nafas kita. Cinta kepada Zat yang memberi keindahan dunia. Cinta kepada Zat sang Pncipta Cinta.

 

Jika kita dapat mencintai Yang Maha Pemberi Cinta, maka Ia akan menaburkan menebarkan benih cinta kepada seluruh makhluknya. Mereka semua aan terpikat kepada kita. Penduduk langit dan bumi, akan jatuh hati kepada kita. Mereka semua akan menyayangi kita. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa rasulullah Saw. bersabda:

 

إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي جِبْرِيلُ فِي السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ وَيُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي أَهْلِ الْأَرْضِ

 

“Sesungguhnya jika Allah  mencintai seorang hamba, maka Allah akan memanggil malaikat Jibril. Allah akan berkata kepadanya, “Sesungguhnya aku mencintai si Fulan, maka hendaklah engkau juga mencintainya”. Maka Jibril pun akan mencintainya. Kemudian malaikat Jibril akan berseru di langit dengan mengatakan, “Sesungguhnya Allah saw. mencintai si Fulan, maka cintailah si Fulan. Kemudian penduduk langit akan mencintai dirinya”. Rasul bersabda, “Kemudian penduduk bumi pun akan mencintainya”. Jika Allah memurkai seorang hamba, maka Allah akan memanggil malaikat Jibril dan mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya aku memurkai si Fulan. Maka murkailah dia. Kemudian Jibril memurkainya dan dia menyeru kepada penduduk langit, “Sesungguhnya Allah memurkai si Fulan, maka murkalah kalian kepadanya”. Maka penduduk langit pun akan memurkainya. Lantas, murka Allah itu akan diletakkan di bumi (sehingga penduduk bumi juga akan memurkainya)”. [1]

Cinta Allah kepada hamba, adalah dambaan setiap insan muslim. Cinta Allah, tidak dapat dinilai dengan gemerlapnya dunia. Bahkan seluruh langit dan bumi seisinya, tidak ada bandingannya jika disamakan dengan setetes cinta Allah kepada manusia.

 

Cinta menuntut seseorang untuk melaksanakan apapun perintah-Nya. Ia akan membuktikan cintanya dengan amal perbuatannya. Cinta kepada Allah bearti ia melaksanakan segala perintahnya dan meninggalkan segala larangannya. Ia sadar bahwa Allah Maha Melihat. Di manapun ia berada, maka Allah akan mengetahui seluruh perbuatannya. Ia tidak dapat berbohong, ia tidak dapat bersembunyi dan ia tidak dapat melakukan tipu muslihat. Semua perbuatan manusia terekam rapi oleh Allah, Zat Pemberi Cinta.

Dengan kesadaran itu, maka ia pun akan berlaku jujur. Ia akan melaksanakan segala perintah Allah, baik secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Ia akan berbuat baik, entah orang lain mengetahuinya ataupun tidak. Ia akan meniggalkan kemunkaran, kapanpun dan dimanapun. Semua dia lakukan, karena ia ingin membuktikan rasa cintanya kepada Zat Pemberi Cinta. Ia akan melakukan perbuatan apapun, yang kiranya akan membawanya kepada ridha Allah. Ia juga akan mencintai Rasul-Nya, sahabatnya dan orang-orang shalih. Ia berbuat baik kepada diri sendiri, keluarga, tetangga, saudara,  kepada hewan bahkan kepada lingkuan dimana dia berada.

 

 

Ia akan selalu berdoa, agar cintanya kepada Allah selalu kekal. Ia selalu berharap agar cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Ia sangat berharap bahwa Allah akan mencintainya dan memberikan ridha terhadap segala gerak langkahnya. Ia berdoa, seperti dalam hadis dari

Abu Darda r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

كَانَ مِنْ دُعَاءِ دَاوُدَ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمِنْ الْمَاءِ الْبَارِدِ

 “Di antara doa Nabi Daud a.s. adalah, “Ya Allah, kami memohon cintamu dan cinta dari orang yang mencintaimu. Kami memohon agar dapat dan beramal yang dapat membawa kepada rasa cinta kepadamu. Ya Allah jadikanlah rasa cintamu lebih aku cintai dari kecintaanku kepada diriku sendiri, dari cintaku kepada keluargaku dan dari dinginnya salju”.[2] Semoga kita menjadi hamba allah yang selalu mencintai-Nya dan juga mendapatkan cinta-Nya. Amien.


[1]              Mukhatashar Shahîh Muslim, Kitabul Birri wa ash-Shillah, hadis nomor 1771

[2]    HR Tirmidzi. Dikatakan bahwa hadis ini hasan.

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

five × 5 =

*