Wednesday, May 22, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Umar Menuduh Abu Hurairah Pembohong dan Korupsi?

fdsafdsaDalam sebuah diskusi, ada yang menolntarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa Abu Hurairah tidak dapat dipercaya (tidak tsiqah), bahkan ketika menjadi gurbenur Bahrain, ia dituduh korupsi oleh Umar bin Khatab sehingga Umar sampai memanggilnya dengan “wahai musuh Allah dan musuh kitab Allah”.

 

Jawabnya sebagai berikut:

1. Abu Hurairah adalah sahabat yang Tsiqah (dapat dipercaya). Buktinya, Umar mengangkatnya menjadi gurbenur Bahrain. Jika dia bukan orang terpercaya, tentu tidak akan diangkat oleh Umar. Jika ia tidak dapat dipercaya, tentu ketika Umar mengangkatnya sebagai gurbenur, para sahabat besar akan menolaknya dn memberikan kritikan atas sikap Umar tersebut. Bukankan para sahabat besar waktu itu masih hidup? Mengapa mereka tidak ada yang memberikan kritikan?

 

3. Tuduhan bahwa Abu Hurairah korupsi, maka jawabnya sebagai berikut: Dalam sejarah, seperti yang ditulis oleh Ibnu Katsir dalam bidayah Wannihayah, bahwa Abu Hurairah dipanggil oleh Khalifah Umar karena mempunyai harta 10 ribu dinar. Umar menanyakan mengenai asal usul hartanya tersebut. Namun dapat dijawab oleh Abu Hurairah. Harta tersebut merupakan hasil jerih payah Abu Hurairah dari bisnisnya. Hanya saja, untuk menghindari dugaan negatif dan agar pejabat negara tidak berbisnis, maka Umar merijtihad dengan meminta Abu Hurairah untuk mengambil uang modalnya saja. Sementara keuntungannya diperintahkan untuk diserahkan ke Baitul Mal.

Tentang pernyataan Umar yang mengatakan, “Wahai musuh Allah”, terdapat dalam kitab al-Amwal karya Ibnu Salam jilid 2 hal 125. Lengkapnya sebagai berikut:

عن ابن سيرين ، قال : لما قدم أبو هريرة من البحرين قال له عمر : « يا عدو الله وعدو كتابه ، أسرقت مال الله ؟ » قال : لست بعدو الله ولا عدو كتابه ، ولكني عدو من عاداهما ، ولم أسرق مال الله ، قال : « فمن أين اجتمعت لك عشرة آلاف درهم ؟ » فقال : خيلي تناسلت ، وعطائي تلاحق ، وسهامي تلاحقت ، فقبضتها منه ، قال أبو هريرة : فلما صليت الصبح استغفرت لأمير المؤمنين

 

Dari Ibnu Sirin dia berkata, “Ketika Abu Hurairah datang dari Bahrain, Umar berkata kepadanya, “Wahai musuh Allah dan musuh kitab Allah, kamu telah banyak menghambur-hamburkan harta Allah?”. Abu Hurairah menjawab, “Aku bukan musuh Allah dan bukan musuh kitab-Nya, namun aku adalah musuh terhadap mereka yang memusuhi keduanya. Aku tidak menghambur-hamburkan harta Allah”. Umar berkata, “Lalu darimana kamu bisa dapat uang sampai 10 ribu dirham?”. Abu hurairah menjawab, “Kudaku beranak pinak. Aku juga dapat harta dari gajiku. Aku dapat harta dari berkembangnya sahamku. Aku dapat harta dari semua itu”. Abu Hurairah berkata, “Ketika aku shalat subuh, aku memohonkan ampun kepada Allah atas sikap Amirul mukminin”.

3. Sikap umar yang melakukan “intrograsi” seperti ini tidak hanya untuk Abu Hurairah. Abu Musa al-Asyari juga pernah ditanya mengenai asal usul harta yang ia miliki. Ini memang sikap umar untuk menjaga agar tidak ada pejabat negara yang korupsi.

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

3 × three =

*