Saturday, May 4, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Jangan Bosan Mengingatkan Istri dan Anak untuk Taat

Tanya:
Assalamualaikum Wr Wb.

Kepada ustadz perkenalkan saya Chandra, usia 36 tahun, sudah menikah hampir 9 tahun.
Saya dan istri sudah mengenal sebelum menikah sekitar 7 tahun dan saya tahu bahwa istri tidak taat dalam beribadah namun saya tetap menikahinya dengan niat untuk memperbaiki dia dan menuntun dia di jalan Allah SWT.

Sampai dengan saat ini saya belum berhasil menuntun dia dan kondisi ini saya prihatinkan saat ini saya punya anak lelaki umur 7 tahun yang intens saya ajarkan tentang ibadah dan hukum-hukum islam. Anak lelaki saya seperti umumnya sangat dekat dengan ibu-nya dan saya tidak pernah ada niat untuk memisahkan keduanya walaupun kebahagiaan saya dikorbankan karena saya yakin menikah itu ibadah, apabila dilakukan dengan ikhlas maka kebahagiaan akan datang dengan sendirinya.

Yang saya ingin tanyakan adalah sebagai berikut Pak Ustadz.
Saya sering mengajak dia solat namun dia menolak dan meminta untuk jangan lagi repot ingatkan dia solat. Dan saat ini saya sudah jarang ingatkan dia solat. Sekarang usaha saya untuk menuntun dia adalah selalu mendoakan dia kepada Allah SWT untuk diberikan hidayah dan dibukakan pintu hatinya untuk kembali menyembah Allah SWT dan menjalani ibadah lain selayaknya muslimah yang baik.

Apakah tindakan saya sudah benar? apakah saya yang jarang ingatkan dia solat dan lebih sering mendoakan dia adalah pendekatan yang terbaik di mata Allah SWT atau ada tindakan lain yang bisa saya improve?
Di sisi lain saya pernah mendengar bahwa suami mempunyai tanggung jawab kepada istri dan anaknya untuk menuntun mereka di jalan Allah SWT, saya takut apabila saya gagal menuntun istri saya maka akan memberatkan timbangan saya pada saat di hisab.

Saya akan sangat senang dan mendoakan kesehatan dan rezeki berlimpah apabila saya mendapat pencerahan terhadap sikap saya ini.

Terima kasih Pak Ustadz

Jawab:
Wa’alaikum salam. Istri dan anak-anak adalah hiasan dalam kehidupan. oleh karena itu, kita diperintahkan utnuk selalu berdoa agar mereka menjadi hiasan di dunia dan akhirat. Doanya diajarkan dalam al-Quran sebagaimana berikut ini:

رَبَّنا هَبْ لَنا مِنْ أَزْواجِنا وَذُرِّيَّاتِنا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنا لِلْمُتَّقِينَ إِماماً

Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqan [25]: 74).

Para ulama tafsir menyebutkan, maksud qurrata a’yun dalam ayat di atas adalah anak-anak yang saleh, taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, bermanfaat bagi sesama.

Anak juga sebagai perhiasan dunia. Hal itu sebagaimana yang diungkap ayat berikut:

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,” (QS. Al-Kahfi [18]: 46).

Namun terkadang anak menjadi musuh bagi orang tuanya. Hal itu diungkap dalam ayat berikut.

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْواجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghabun [64]: 14).

Sebagian mufasir menjelaskan, maksud sebagai musuh di sini adalah menjadi pihak yang menghalang-halangi jalan Allah, merintangi jalan ketaatan kepada-Nya.

Maka kewajiban seorang ayah atau suami adalah selalu menjaga agar dirinya dan keluarganya, termasuk anak dan istrinya agar tidak menjadi musuh dan tidak terjerumus ke dalam api neraka sebagai mana firman allah berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.[at-Tahrîm/66:6]

Maka anda tidak hanya cukup berdoa, namun harus selalu mengingatkan. Jangan bosan untuk mengingatkan. Gunakan cara yang lembut. Semoga dengan ini, mereka mendapatkan hidayah. Jangan bosan untuk mengingatkan istri dan anak anda untuk beribadah kepada Allah. Karena hal itu menjadi tanggung jawab anda. Wallahu a’lam. (Ustadz Wahyudi Sarju Abdurrahim, Lc., M.M.)

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

eight + 16 =

*