Saturday, May 18, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

‘Âm Dilihat Dari Segi Logika

15465‘Âm secara logika adalah makna lafazh umum yang diperoleh dari logika, bukan dari bahasa atau tradisi, seperti lafazh yang mengandung makna atas implikasi hukum pada sifat tertentu. Contoh: حرمت الخمر لٍاسكار Artinya: Diharamkan khamar karena memabukkan. Makna lafazh di atas secara bahasa menunjukkan bahwa sifat yang melekat pada lafazh khamar merupakan illah atas ketetapan hukum diharamkannya khamar.

 

Secara bahasa, baik dari mafhûm atau manthûq lafazh tersebut tidak memiliki makna umum. Mafhûm dari ayat di atas adalah bahwa ketetapan hukum akan hilang bersama dengan hilangnya sifat yang melekat pada lafazh, sementara manthûq merupakan ketetapan hukum yang diambil dari sifat yang melekat pada lafazh tersebut. Secara mafhûm, lafazh tersebut tidak diterapkan untuk menafikan suatu hukum ketika sifat yang melekat pada lafazh hilang, namun lafazh tersebut diterapkan untuk memberikan ketetapan hukum ketika sifat pada lafazh tersebut ada.

 

Sementara secara manthûq, yaitu ketetapan hukum yang bergantung pada sifat secara bahasa, tidak otomatis akan menjadi ketetapan hukum secara berulang-ulang, ketika sifat itu juga ada secara berulang-ulang. Oleh karena itu, maka makna umum dari lafazh tersebut hanya dapat diketahui secara logika. Logikalah yang akan memberikan ketetapan hukum bahwa setiap ada illat, maka secara otomatis juga akan ada ma’lul. Demikian juga sebaliknya, jika illah tersebut hilang, maka secara otomatis ma’lul juga akan hilang. Dengan demikian, makna umum dapat diperoleh secara logika saja.

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

19 − 17 =

*