Friday, April 19, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Relasi Antara Akal dan Ilmu Dalam Islam

Buku “sdfghMauqiful Aqli wal Ilmi wal ‘Alam” ditulis oleh seorang mufti Khilafah Usmaniyah. Beliau adalah pejuang umat Islam. Beliau bernama Syaih Mustafa Sabdi. Beliau dilahirkan di Turki 1869 dan meninggal tahun 1908. Selama hidupnya, banyak disumbangkan untuk membangkitkan ruh Islam yang sedang mengalami penurunan.

 

Buku “Mauqiful Aqli wal Ilmi wal ‘Alam” merupakan karya monumental beliau. Buku ini terdiri dari 4 jilid besar dan banyak mengkaji mengenai kondisi intelektual Islam secara umum. Buku ini juga memberikan counter atas filsafat barat yangs angat materialis.

 

Secara umu, buku tersebut menggambarkan tentang kondisi umat Islam waktu itu. Beliau hidup di masa dunia Islam sedang dalam cengkeraman imperalis Barat.  Dari berbagai sisi kehidupan, baik militer, ekonomi dan politik, umat Islam tunduk terhadap penjajah Barat. Pemikiran Islam mengalami kemunduran luar biasa.

 

Setidaknya, ada dua kutub ekstrimdalam pemikiran Islam. Pertama, pemikir muslim yang mengikuti alur pemikiran Barat yang materialis dan hedonis. Ada semacam kegamangan dan inferoritas terhadap peradaban Barat modern.  Rasionaitas Barat ini,  ditransfer ke dunia Islam secara mentah-mentah. Di antara implikasinya adalah dengan merasionisasi ayat-ayat al-Quran atau hadis nabi yang terkait dengan mukjizat.  Mukjizat yang sesungguhnya merupakan perkara diluar nalar yang luarbiasa, menjadiperkara yang rasional dan biasa saja. Parahnya, mereka bukan sekadar merasionalisasikan mukjizat, namun juga memberikan takwilan atas ayat al-Quran yang terkait dengan ghaibiyat agar sesuai dengan akal manusia.

 

Di sisi lain, ada kelompok kedua yang terlalu jumud dan kaku dalam memandang nas.  Akal digunakan secara sempit.  Pemikiran keislaman yang sesungguhnya banyak bertopang dari akal, justru dinafikan. Banyak keilmuan klasik yang luarbiasa, dianggap sebagai biangkerok kemunduran umat. Filsafat Islam, ilmu kalam dan tasawuf, harus dipinggirkan. Ilmu-ilmu tersebut dianggap sebagai racun yang dapat menjauhkan insane muslim dari kitab suci.

 

Di antara dua sisi ekstrim seperti ini,  beliau tampil dengan ide baru yang lebih moderat. Penulis berupaya meletakkan akal sesuai dengan porsinya.  Bagi beliau, akal mempunyai fungsi besar dalam memahami teks dan dengan standar penafsiran yang proposional.  Akal tidak dapat melampaui teks sehingga melakukan takwil yang sangat jauh, atau sebaliknya membatasi akal sehingga fungsinya sangat sempit.

 

Pengaruh rasionalitas Yunani tidak dapat dinafikan.  Filsafat dan kalam adalah kekayaan intelektual ulama Islam yang tidak bisa begitu saja dihapus dari sejarah umat. Ia bahkan layak untuk ditumbuhkembangkan sesuai dengan ikebutuhan umat. Ulama kalam telah meletakkan pondasi filsafat yang sangat kuat.  Kalam tujuan utamanya adalah upaya untuk membuktikan kebenaran Tuhan dan membela akidah umat dari berbagai pemikiran luar yang menyimpang.

 

Kalam sangat penting karena dari sini sesunggungnya hukum islam bermula.  Jika manusia telah mengakui eksistensi Tuhan,  langkah selanjutnya adalah kepercayaan atas hukum Tuhan.  Namun jika Tuhan saja sudah tidak percaya dan dinafikan,  jangan diharapkan akan percaya dengan hukum yang diturunkan Tuhan. Wallahu a’lam

 

======================
Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201120004899

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

7 + seventeen =

*