Saturday, April 20, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

  Wujud dan Adam

 

hfr

Semua sepakat bahwa ada wajibul wujud dan mumkinul wujud. Wajibul wujud adalah sesuatu yang wujudnya harus ada dan akan selalu ada. Ia wujud tidak membutuhkan yang lain. Ia wujud sejak azal dan akan selalu wujud.

 

Sementara mumkinul wujud adalah sesuatu yang mungkin ada. Dengan kata lain, ia ada karena faktor lain dan membutuhkan yang lain. Istilah para filsuf, ia wujud karena ada illat pertama, sementara mutakallim mengatakan bahwa ia wujud karena ada mewujudkannya.

 

Pertanyaannya, bagaimana dengan adam (sesuatu yang tidak ada)? Apakah adam adam adalah sesuatu ataukah ia tidak sesuatu sama sekali? Jumhur mutakallimun mengatakan bahwa adam adalah tidak sesuatu sama sekali. Ia tidak ada dan tidak mungkin ada. Adam bisa berupa sesuatu yang ada dalam bayangan manusia dan tidak ada dalam wujud nyata, atau sesuatu yang tidak ada dalam bayangan manusia dan tidak ada dalam wujud nyata. Ibnu Taimiyah pernah berkata, “Pendapat yang benar seperti halnya yang diikuti oleh ahli sunnah dan manusia yang berakal bahwa adam adalah sesuatu yang tidak ada di alam nyata. Ia hanya ada dalam bayangan otak manusia. Dalam kitab miftah daru assaadah, ibnul qayyim berkata, “Disebut sesuatu, jika ia ada di alam nyata, atau dalam bayangan otak manusia. Sesuatu yang tidak ada dalam bayangan otak manusia dan tidak ada wujudnya di alam nyata maka ia bukan sesuatu apapun. Ia benar-benar tidak ada. Jadi sudah pasti bahwa adam (tida ada) bukan merupakan hasil dari sebab tertentu atau hasil dari kreasi sesuatu”.

 

Sebagian mukitazilah menyatakan bahwa adam adalah sesuatu. Jika adam adalah sesuatu, maka ia sifatnya azal. Jika adam adalah sesuatu, bearti ia materi. Jika adam sifatnya azal, bearti materi itu juga azal dan sifatnya qadim. Dari sini, sebagian muktazilah dianggap mendukung para filsuf yang menyatakan bahwa alam itu qadim.

 

Ada perbedaan antara khala dengan adam. Khala adalah ruangan hampa atau kosong. Ia ada dalam ruang waktu. Contoh ketika kita membuka kotak kosong, di dalamnya tidak ada apa-apa, maka ruangan kosong itu disebut dengan khala dan bukan adam. Jadi, bedanya khala dengan adam adalah bahwa adam benar-benar tidak ada sama sekali, sementara khala itu sesuatu. Ia adalah “ruang kosong”. Ia tetap berada dalam ruang dan waktu.

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

fifteen − ten =

*