Thursday, April 25, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Ustadz Zuhdi Amin:Derajat Cinta Tertinggi adalah Keriduan

gfdsDerajat cinta dalam dunia sufi yang paling tinggi adalah keriduan, mahabah itu cinta biasa sedangkan isyqun itu cinta yang paling dalam di lubuk hati, cinta yang menggebu, isyqun itu rasa cinta yang menjadikan manusia gila, manusia yang mengenal Allah akan menjadi gila, penduduk kota makah rame rame mengatakan Muhammad gila setelah Nabi Muhammad mengenal Allah, ucapan dan perilaku nabi Muhammad melonjaki akal dan fikiran orang orang mekah setelah nabi Muhammad mengenal Allah, orang-orang mekah yang tidak kenal sama nabi Muhammad setiap hari mengatakan: Muhammad orang gila!, Muhammad orang gila!, Muhammad orang gila!, sedangkan sebagian orang makah yang kenal dengan Muhammad langsung mempercayai kalau Muhammad itu nabi dan rasul, dan ikut bersama nabi Muhammad, ketika Nabi Muhammad dianggap gila oleh masyarakatnya nabi Muhammad sangat senang, dan tidak marah, karena nabi Muhammad sadar bahwa masyarakatnya itu belum mengenalnya dan belum mengenal Allah, oleh sebab itu derajat ilmu irfani (isyqun) itu derajat ilmu yang sering diingkari kebanyakan manusia dari zaman ke zaman, orang yang mencapai derajat ilmu irfani ini (isyqun) pasti gila. Nabi Muhammad bersabda: رأيته كلمته عبدته Aku melihat Allah, aku berbicara dengan Allah, Aku beribadah kepada Allah. جعلت قرة عين غى الصﻻة Ketika Allah bershalawat kepadaku, hatiku sangat bahagia Al Hallaj dianggap gila oleh masyaraktnya setelah al Hallaj mengenal Allah, di pasar, di jalan Al-Hallaj ngoceh ana al haq (aku yang Haq), ana al haq (aku yang Haq), al Haq itu Allah dan selain yang al Haq adalah batil, yang ada cuma al Haq (Allah) dan yang lainnya batil (fana, sirna, tidak ada), oleh karana itu al Hallaj digantung, karena al Hallaj sudah gila dan membahayakan masyarakat awam, al Hallaj sangat bahagia ketika ia digantung, karena dengan digantung itu al Hallaj bisa berjumpa dengan kekasihnya (Allah) yang menjadikan al Hallaj gila di dunia, ulama yang ilmu belum sampai derajat irfani mengatakan al Hallaj kafir, sedangkan ulama yang sudah sampai padanya ilmu irfani mengatakan al Hallaj Muwahhidun (ahlu tauhid) dan wali Allah. Masyarakat Mesir menganggap Abu Dzu Nun al-Masri gila, setelah Dzu Nun mengenal Allah, Dzu Nun di jalan nggremeng: Aku berbicara dengan Allah, aku berbicara dengan Allah, sejak tiga puluh tahun aku berbicara dengan Allah, manusia itu menganggap aku berbicara dengan mereka, padahal Aku berbicara dengan Allah. Inti tauhid adalah yang ada hanya Allah. Pujangga Mesir Busiri as Sanhaji juga demikian, setelah Busiri mengenal Allah dan kekasih-Nya Muhammad imam Busiri menjadi gila bahkan sampai sakit separuh tubuhnya tidak berfungsi lagi, disaat imam Busiri ini gila dia menulis pujian untuk kekasihnya yang menjadikan dia dimabuk asmara sampai gila, setiap hari dibaca sampai tertidur dan mimpi bertemu dengan kekasihnya (nabi Muhammad), lalu memberinya sebuah burdah (selendang) kemudian imam Busiri sembuh dari penyakitnya. Ulama yang dianugerahi Allah ilmu irfani pasti memuji imam al Busiri, menjadikan teladan di dalam mencintai Allah dan kekasihnya Muhammad, dan menganggapnya sebagai wali, tetapi ulama yang tidak dianugerahi Allah ilmu irfani mengatakan Busiri Musyrik (orang syirik), syair burdah yang dikarangnya menjadikan orang syirik, busiri sesat dan gila. Isyqun itu inti fitrah manusia Isqun itu inti dua kalimat syahadat Isyqun itu inti tauhid

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

five + one =

*