Beberapa hari lalu, Ustad Dedi Jamaluddin, koordinator kajian Markaz Ushuli Yogyakarta berkesematan membagi pengalaman keilmuan di masjid Al-Furqan Nitikan Yogyakarta. Dalam pengajian pagi tersebut, beliau menyampaikan mengenai astronomi, terkhusus tentang penentan awal bulan Hijriyah/
Menurut Ust Dedi Jamaluddin bahwa konsep dasar ilmu dalam Islam adalah al-Quran. Kitab suci umat Islam tersebut menjadi poros peradaban Islam (محوار الحضارة). Berbagai aktivitas peradaban Islam bermula dari al Quran منه الانطلاق , kepada a;l-Quran juga segala permasalahan akan dikembalikan إليه العودة, al-Quran sebagai timbangan atas segala aspek kehidupan به الميزان, serta semua keilmuan sejatinya sebagai upaya untuk dapat memahami al-Quran له الخدمة
Beliau juga menyampaikan bahwa sumber ilmu bagi umat Islam ada tiga macam, atau yang disebut dengan tiga ayat Allah yaitu:
- Al-Quran sebagai ayat Allah yang tertulis كتاب المدون
- Alam raya sebagai hamparan ayat Allah yang tersirat كتاب المكون
- Manusia itu sendiri كتاب المؤنسن
Beliau juga menyampaikan mengenai problematika penentuan awal bulan hijriyah. Setidaknya ada empat persoalan yang sering dihadapi dalam menentukan awal bulan Hijriyah, yaitu:
1. Astronomis, yaitu terkait dengan pemahaman astronomis proses dan mekanisme terjadinya awal bulan qamariyah.
2. Interpretasi teks, yaitu pemahaman dalil-dalil Qur’an dan hadis tentang penentuan awal bulan hijriyah
3. Siyasah syar’iyah yaitu pemahaman mengenai ulil amri, hakim, fatwa, dan otoritas mereka dalam penentuan awal bln hijriyah.
4. Mathla’ atau wilayah geografis hukum, yaitu pemahaman tentang fikih mathla’.
tentu saja, beliau juga menjelaskan secara gamblang mengenai sistem tata surya, galaksi, terjadinya siang dan malam, fase-fase dan peredaran bulan, perputaran dan gerak bumi, matahari dan bintang-bintang.