Saturday, April 20, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Melindungi Jiwa; Tidak Bunuh Diri

ilustrasi-gantung-diri

 

Semua yang ada di jagat raya ini adalah makhluk ciptaan Allah, termasuk juga manusia. Allah menurunkan aturan di jagat raya ini, sehingga keberlangsungan alam raya dapat beredar secara teratur dan rapi sesuai dengan kehendak-Nya.

 

Manusia tidak memiliki apapun. Bahkan dirinya pun sesungguhnya bukan menjadi miliknya. Hakekat kepemilikan yang sesungguhnya adalah Allah. Firman Allah:

لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَىٰ

Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. (QS. Thaha: 6).

 

Bahkan manusia tidak memiliki dirinya sendiri. Ia adalah milik allah dan akan kembali kepada allah. Firman Allah:


إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهَ رَاجِعُوْنَ

Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali.” (QS. Al-Baqarah: 156)

 

Jiwa yang ada dalam tubuhnya, sekadar amanat Allah yang dititipkan kepadanya. Karena ia bagian dari amanah, maka tugas manusia harus menjaga amanah sebaik mungkin.

 

Dalam berkehidupan, manusia seringkali menghadapi berbagai macam tekanan sehingga merasa hidup sangat sempit.  Tekanan kehidupan berasal dari banyak hal. Seperti dari pekerjaannya, lingkungan sosial, keluarga, masalah studi, ambisi mengejar impian, dan lain sebagainya. Berbaai persoalan tadi, acap kali menimbulkan stress.  Bahkan kadang orang berfikir untuk melakukan bunuh diri.

 

Maka sering kita mendengar di media, orang bunuh diri karena tidak kuat menghadapi berbagai tekanan kehidupan tadi. Bunuh diri dijadikan sebagai jalan pintas untuk mengakhiri persoalan hidup. Bunuh diri dianggap sebagai solusi cepat untuk mengangkat beban berat yang menghimpit jiwanya.

 

Bunuh diri secara agama jelas terlarang dan diharamkan oleh Allah. Ia masuk bagian dari dosa besar. Terkait larangan bunuh diri, Allah berfirman:

 

مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ كَتَبْنَا عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِنْهُمْ بَعْدَ ذَلِكَ فِي الأرْضِ لَمُسْرِفُونَ [٣٢]  سورة المائدة

“oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (Qs.al Maidah : 32)

 

Juga firman Allah:
وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

 

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (QS. An Nisa’: 29).

 

 

Sementara itu, rasulullah saw bersabda:

 

مَنْ قَتَلَ نَفْسَهُ بِشَىْءٍ عُذِّبَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

 

Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan suatu cara yang ada di dunia, niscaya pada hari kiamat, niscaya ia akan disiksa dengan cara seperti itu pula.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Juga sabda beliau:

 

أَنَّ رَجُلا قَتَلَ نَفْسَهُ بِمَشَاقِصَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَمَّا أَنَا فَلا أُصَلِّي عَلَيْه
Ada orang yang bunuh diri dengan pisau, maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Kalau saya, maka saya tidak shalatkan dia.” (HR. Nasa’i)
Juga sabda beliau:

من قتل نفسه بحديدة فحديدته فى يده يتوجأ بها فى بطنه فى نار جهنمخالدا مخلدا فيها أبدا ومن شرب سما فقتل نفسه فهو يتحساه فى نار جهنم خالدا مخلدافيها أبدا ومن تردى من جبل فقتل نفسه فهو يتردى فى نار جهنم خالدا مخلدا فيها أبدا

[ Barangsiapa bunuh diri dengan menggunakanbesi, maka tangannya akan melukai perutnya sendiri dengan besi itu di nerakajahanam dan ia kekal di dalamnya selama-lamanya. Barangsiapa bunuh diri dengancara minum racun, maka ia akan terus meminumnya di neraka jahanam dan ia kekaldi dalamnya selama-lamanya. Dan barangsiapa melompat dari tebing untuk bunuhdiri, maka ia akan terus terjatuh di neraka jahanam dan ia kekal di dalamnyaselama-lamanya. (QS. HR. Muslim)

 

 

Umumnya, orang yang melakukan bunuh diri adalah manusia lemah iman. Orang yang jiwanya selalu terkait dengan Allah, betapapun beratnya tekanan hidup, mempunyai sandaran, yaitu Sang Pencipta. Rasul sendiri telah mewasiatkan dua hal yang cukup sederhana, sebagai obat mujarab stress ini, yaitu bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan bersabar tatkala menghadapi musibah. Rasulullah bersabda:

عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له

Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya”. (HR. Muslim)
Selainitu, dalam al-Quran banyak sekali disebutkan mengenai obat penyakit jiwa agar hati manusia lapang dan lepas dari berbagai tekanan jiwa. Di antaranya adalah perintah untuk bersabar, bertawakal, qanaah, tidak menjadikan dunia sebagai orientasi kehidupan, selalu ramah kepada orang lain, murah senyum, baik kepada manusia, selalu sapa dengan saudara seiman, dan lain sebagainya.

Contoh obat penawar jiwa yang disebutkan al-Quran adalah firman Allah sebagai berikut:
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

 

الَّذِينَ آمَنُواْوَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِاللّهِ أَلاَبِذِكْرِاللّه ِتَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (28)

” (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d: 28)
… وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ …(3)

 

” …Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. …”(QS. Ath-Thalaq: 2-3)

 

Jika manusia gundha, segeralah lari kepada Allah, baca al-Quran dan perhatikan perintahnya. Kegundahan jiwa itu niscaya akan sirna. Ia tidak akan lagi strres apalagi sampai berfikir untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.  Al-Quran menjadi obat bagi segala penyakit jiwa seorang mukmin.


وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌوَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلاَ يَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ إِلاَّخَسَارًا

“Dan Kami turunkan dari al-Quran suatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS al-Isrâ’/17: 82)

 

================

. Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan Pondok Modern Almuflihun, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201120004899 web: almuflihun.com

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

2 + 8 =

*