Kalau kita bicara bangsa Indonesia, maka kita sedang bicara umat Islam Indonesia karena mayoritas. Bisakah bicara tentang bangsa Indonesia tanpa melibatkan umat Islam Indonesia?
Kalau kita bicara umat Islam Indonesia, maka kita pasti akan bicara tentang Muhammadiyah, NU dan lain-lain. Bisakah bicara tentang umat Islam Indonesia tanpa membicarakan peran Muhammadiyah dan NU? Karena kedua ormas Islam ini yang terbesar dan tertua, dan merupakan mainstream Islam di negeri ini.
Meskipun sekarang ini banyak ormas Islam bermunculan, tapi Muhammadiyah dan NU itu menurut saya bagaikan sayap Republik ini. Republik dan bangsa ini tidak mungkin bisa terbang jika salah satu sayapnya rusak. Maka, menurut saya, kalau umat Islam Indonesia mau maju dan melesat terbang, kedua sayap ini harus bagus dan mengepak secara bersama. Tidak bisa salah satunya saja.
Siapakah yang meragukan peran dan kontribusi NU dengan ratusan ribu pesantrennya sejak zaman penjajahan hingga sekarang ini? Siapakah yang berani meragukan peran Muhammadiyah dengan ratusan perguruan tinggi, ribuan sekolah dan ratusan rumah sakitnya?
Maka, keliru besar kalau ada orang yang masih menghadap-hadapkan dan membentur-benturkan NU dan Muhammadiyah, apalagi hanya untuk kepentingan jangka pendek dan khilafiyah. Itu bodoh dan pembodohan! Itu primitif!!! Maka, kita jangan ikut-ikutan menjadi bodoh seperti itu, jangan ikut-ikutan primitif. Justru, Tazakka lahir untuk menjadi bagian penting dalam upaya memajukan Indonesia seluruhnya, jangan malah menjadi perusuh atau pemecah-belah. Itu mental penjajah, buang jauh-jauh sekarang zaman merdeka, zaman kemajuan.
وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Artinya: “Apabila orang-orang bodoh menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.”
