Saturday, April 20, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Khâs, ‘Am, dan Musytarak

  thumb

 Relasi antara lafazh dengan makna khâs

hâs secara etimologi berarti tunggal. Sementara secara terminologi berarti setiap lafazh yang hanya memiliki satu makna saja.

Khâs dibagi menjadi tiga:

  1. Khâs syakhshiy (khusus berkaitan dengan individu), seperti nama orang.

Contoh lafazh Muhammad dari firman Allah:

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ

Artinya: “Muhammad adalah utusan Allah.” (QS Al-Fath: 29)

Juga lafazh Nuh, Ibrahim, Musa dan ‘Isa dari firman Allah:

وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنكَ وَمِن نُّوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ وَأَخَذْنَا مِنْهُم مِّيثَاقًا غَلِيظًا

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.” (QS. Al-Ahzâb: 7)

 

Lafazh Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa dan ‘Isa adalah khâsh syakhshiy karena lafazh tersebut merupakan nama individu yang masih dalam spiecies (nau’)  dari lafazh manusia (لاٍنسان) secara keseluruhan.

  1. Khâs nau’iy (khusus berdasarkan pada bagian-bagiannya).

Contoh:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta merek.”. (QS. Al-Nisâ:34)

 

Lafazh الرجال ( laki-laki ) dan النساء (wanita) dalam ayat di atas merupakan spiecies (nau’) dari lafazh الاٍنسان (manusia) secara keseluruhan. Bedanya, khâs syakhshiy lebih berkaitan dengan individu, sementara nau’iy lebih berkaitan dengan kelompok atau bagian.

  1. Khâs jinsiy (khusus berdasarkan pada genusnya).

Contoh lafazh الاٍنسان  (manusia). الاٍنسان (manusia) merupakan genus (jenis). Di dalamnya terdapat spiecies (nau’) lain sepeti Muhammad, Ahmad, Fatimah dan seterusnya. Juga terdapat kelompak laki-laki dan perempuan.

Nau’iy  dan jinsiy masuk dalam bagian khâs karena khâs mengkaji lafazh yang hanya memiliki satu makna, lepas apakah makna tersebut masih memiliki spiecies (nau’) di dalamnya ataukah tidak. Sementara khâs nau’iy, seperti kata الرجال ( laki-laki ) dan النساء (wanita) merupakan lafazh yang memiliki satu makna saja, yaitu seorang laki-laki dan wanita dewasa.  Demikian juga khâs jinsiy seperti lafazhالاٍنسان  (manusia), juga hanya memiliki satu makna saja, yaitu hewan (genus) yang berpikir (differensia). Meskipun manusia sendiri merupakan genus yang di dalamnya masih terdapat spiecies (nau’) lain.

 

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa kata hitungan sepeti tiga, sepuluh, dua puluh, seratus dan seterusnya dapat dimasukkan ke dalam khâs nau’iy. Angka tiga dan semua hitungan lainnya adalah nama-nama bilangan yang dimaksudkan pada satu makna tertentu saja. Dengan kata lain, bahwa khâs melihat kumpulan dari bilangan tersebut secara keseluruhan, lepas dari bagian-bagian yang ada di dalamnya.[1]

 



[1] Dr. Abdul Karim Zaidan, Al-Wajîz fî Ushûli’l Fiqh, Mu’assasah al-Risâlah, Beirut, cet. IV 1994, hal. 279-280

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

three × 2 =

*