Saturday, April 20, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Diminta Minum Air yang Dibacakan Al-Fatihah

Tanya:
Jadi intinya gini kan sya mau merantau nglamar saya kerja sebelum berangkat saya disaranin om saya ke orang tua (dalam tanda kutip saya juga ragu yang saya lakuin bener kagak) kesana minta agar dilancarkan tes nya trus saya dikasih kaya barang kecil gitu katanya suruh bawa kemana2 trus saya dikasih yang penting jangan lupa solat, barangnya saya jarang bawa soalnya di dompet saya juga agak ragu apakah bener nggak yg saya lakuin ,, tapi setiap solat saya selalu berdoa kepada allah agar diberikan yang terbaik dan pas sebelum tes mulai dari psikoktes wawancara dll saya saya selalu belajar lewat youtube kalo gak gitu dikasih tau kakak saya , dan sela2 yes saya sudah lolos tiga tes abis itu saya pulang kampung karna ada jeda dua minggu buat tes ke 4 yaitu fisik sambil latihan di rumah,, dan ketika mau berangkat mrantau lagi ibu saya mengajak ke orang tua (dalam tanda kutip saya gak tau yg saya lakuin bener kagak saya agak ragu) disana saya disuruh minum air aqua sebelum minum disuruh baca al fatihah 3x abis itu tangan saya disuruh mengepal sambil di suruh berdoa trus di olesi minyak tapi saya berdoa nya agak ragu juga bingung setelah disuruh yang penting jangan lupa sholat trus minta kepada allah,, jadi dari semua tes allhamdulilah saya lolos tapi Yang saya takutkan rezeki nya berkah gak itu yang saya takutkan terima kasih wassalamualaikum wr wb (Alex, Kudus)

Jawab:
Wa’alaikum salam

Dalam ujian atau perbuatan apapun, hal terpenting adalah niat baik, berdoa kepada Allah dan berusaha. Karena hal ini yang akan dinilai kebaikan oleh Allah. Niat baik dan selalu berserah diri, akan membawa banyak berkah dalam kehidupan. Maka jangan percaya dengan apapun selain kepada Allah.

Terkait niat baik ini, rasulullah bersabda:

ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sementara perintah tawakkal disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut:

وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ وَكَفَى بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا ٥٨

  1. dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. dan cukuplah Dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.

(Al-Furqan (25): 58).

Tawakkal maksudnya adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah. Dengan demikian, apapun hasil yang kita dapat, insya Allah itu yang terbaik. Allah yang akan menjamin kehidupan kita. Hal ini sesuai dengan firman Allah berikut:

… وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah menetapkan ketentuan bagi setiap sesuatu. – (Q.S At-Thalaq: 3)

Adapun datang kepada seseorang untuk didoakan, atau meminum air yang sudah didoakan, jika doanya adalah ditujukan kepada Allah dan berharap kepada Allah semata, atau dengan wasilah membaca ayat-ayat al-Quran maka itu tidak mengapa. Ini namanya ruqyah yang dibolehkan. Dalilnya hadis ‘Aisyah ra yang berkata,

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَنْفُثُ عَلَى نَفْسِهِ فِى الْمَرَضِ الَّذِى مَاتَ فِيهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ ، فَلَمَّا ثَقُلَ كُنْتُ أَنْفِثُ عَلَيْهِ بِهِنَّ ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ نَفْسِهِ لِبَرَكَتِهَا .

“Sesungguhnya Rasulullah saw meniupkan kepada dirinya (bacaan) mu’awwidzatain (yaitu surat Al-Falaq dan An-Naas, pen.) ketika sakit yang menyebabkan beliau meninggal dunia. Ketika beliau sudah lemah, maka saya meniupkan (bacaan) mu’awwidzatain untuknya dan saya mengusap dengan menggunakan tangan beliau, karena mengharapkan berkahnya.” (HR. Bukhari) Wallahu a’lam.

(Ustadz Wahyudi Abdurrahim, Lc., M.M)

===

Sisihkan sebagian harta untuk membangun istana Anda di surga dengan berwakaf untuk Pondok pesantren Almuflihun  ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +20112000489 atau +628981649868 (WA)

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

5 × one =

*