Thursday, April 18, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Benarkan Allah Akan Menolong Pemimpin Kafir Yang Adil?

822px-Emperor_Menelik_II

Dalam sebuah diskusi, ada yang mempertanyakan mengenai  pendapat Ibnu Taimiyah yang konon mengatakan bahwa  Allah akan menolong Negara kafir yang mampu bersikap adil, sementara akan membinasakan Negara mukmin yang  zhalim.

 

Memang benar bahwa Ibnu Taimiyah pernah menyatakan demikian, yaitu dalam kitab fatawanya.  Memang beliau menggunakan kata diriwayatkan atau diceritakan dan tidak menyebutkan siapa yang mengatakan pernyataan tersebut. Hanya saja, Ibnu Taimiyah setuju. Redaksi perkatan beliau itu sebagai berikut:

 

فَإِنَّ النَّاسَ لَمْ يَتَنَازَعُوا فِي أَنَّ عَاقِبَةَ الظُّلْمِ وَخِيمَةٌ وَعَاقِبَةُ الْعَدْلِ كَرِيمَةٌ وَلِهَذَا يُرْوَى : ” اللَّهُ يَنْصُرُ الدَّوْلَةَ الْعَادِلَةَ وَإِنْ كَانَتْ كَافِرَةً وَلَا يَنْصُرُ الدَّوْلَةَ الظَّالِمَةَ وَإِنْ كَانَتْ مُؤْمِنَةً ”

 

Sesungguhnya Allah telah menetapkan bahwa akibat sikap zhalim adalah kebinasaan dan akibat sikap adil adalah kemuliaan. Oleh karena itu diriwayatkan bahwa Allah akan menolong negara yang adil meski ia kafir dan tidak akan menolong negara yang zalim, meski ia mukmin.

 

Pemahamannya sederhana, bahwa dalam urusan dunia, Allah tidak akan pilih kasih ketika memberikan rahmat kepada hambanya. Baik orang mukmin atau orang kafir, manakala ia sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik, maka di dunia ini, allah akan memberikan balasan. Bedanya, orang mukmin akan mendapakan balasan baik, di dunia dan di akhirat, sementara orang kafir tadi hanya akan mendapatkan balasan baik di dunia saja.

 

Negara kafir yang zhalim, akan mendapatkanpertolongan Allah. Negara tersebut dapat tegak berdiri dan pemimpinnya akan dicintai oleh rakyatnya.  Sesungguhnya, ini tidak hanya dinyatakan oleh Ibnu Taimiyah, namun juga ulama lain ,seperti pakar sosiolog Ibnu Khaldun dalam kiab muqadimahnya.

 

Pernyataan tersebut,s esungguhnya sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن الله لا يظلم مؤمنا حسنة، يعطى بها في الدنيا، ويجزى بها في الآخرة، وأما الكافر فيطعم بحسنات ما عمل بها لله في الدنيا، حتى إذا أفضى إلى الآخرة لم تكن له حسنة يجزى بها. رواه مسلم

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak akan menzhalimi seorang mukmin yang berbuat baik. Di dunia dia akan mendapatkanbalasan dan di akhirat ia akan mendapatkan pahala. Sementara itu, orang kafir (yang berbuat baik) akan diberi kebaikan oleh Allah di dunia, sementara di akhirat ia tidak akan mendapatkan pahala”.  (HR. Muslim)

Waktu hijrah pertama, Rasulullah saw memerintahkan para sahabatnya untuk pergi ke Habasyah (Etopia). Rasulullah bersabda:

قال رسول الله   لأصحابه: “لَوْ خَرَجْتُمْ إلى الْحَبَشَةِ؛ فَإِنَّ بِهَا مَلِكًا لاَ يُظْلَمُ عِنْدَهُ أَحَدٌ”

Artinya: “Hendaklah kalian pergi  (berhijrah) ke negeri Habasyah, karena di sana ada raja yang tidak pernah menzhalimi siapapun”.

 

Mengapa ke Habasyah, karena di sana terdapat raja yang dapat bersikap Adil. Keadilan tersebut, akan dapat membantu siapa saja tanpa pilih kasih. Raja Habasyah beragama Kristen, namun karena keadilannya tersebut, Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk berlindung di sana.

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

8 − one =

*