Banyak dari kalangan orientalis yang menyangsikan mengenai orisinalitas seluruh bahasa Arab di dalam al-Quran. Mereka menganggap bahwa dalam al-Quran juga terdapat bahasa asing selain bahasa Arab. Di antara bahasa “asing” yang masuk dalam al-Quran adalah kata-kata berikut:
لمشكاة: lampu, bahasa Habasyah (Ethiopia).
الغساق : Peledak, bahasa Turki
القسطاس: Timbangan, bahasa Romawi.
السجيل: Batu dan tanah, bahasa Persia.
Jawabannya sebagai berikut:
Memang benar bahwa kata-kata di atas, pada mulanya merupakan bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa arab (bahasa serapan). Kata-kata serapan dari bahasa asing tersebut dapat masuk ke dalam bahasa arab, jauh sebelum nabi Muhammad diutus menjadi Rasul. Sudah menjadi kebiasaa orang Arab melakukan interaksi dagang dengan bangsa-bangsa sekitar, seperti Persia, Romawi, Ghasasanah, Habasyah dan lain sebagainya. di antara para saudagar Arab yang sering melakukan perjalanan ke luar Arab adalah Ibnu Abu Amru yang sering melakukan interaksi bisnis ke Syam (bagian wilahah Romawi), Amri bin Ahs dan Ammarah bin Walid yang sering berdagang ke Habasyah, Al-A’sya yang sering berdagang ke negeri Hairah dan lain sebagainya.
Dari hasil interaksi tersebut, berpengaruh terhadap percamuran bahasa asing ke dalam bahasa Arab. Bahasa serapan tadi, lantas jamak diketahui oleh orang-orang Arab. Mereka tidak hanya menggunakan bahasa serapan tadi dalam percakapan mereka, bahkan juga digunakan dalam sastra-sastra mereka, seperti puisi.
Jadi, tatkala al-Quran turun menggunakan kata-kata tadi, ia sudah bukan lagi menjadi kata-kata yang asing bagi orang Arab. Ia benar-benar telah menjadi bagian dari bahara Arab.
