Friday, April 19, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Awal Dinasti Bani Umayyah

300px-Omayyad_mosque
Bagaimana pergantian kekuasaan yg terjadi di zamsn kekuasaan Islam saat itu? Bukankah sistem demokrasi belm ditemukan?

 

Jawabnya, istilah demokrasi sudah ada jauh sebelum Islam datang. Demokrasi itu pemikiran para filauf Yunan sekitar 4 abad sebelum Masehi. Demokrasi berdasarkan kekuasaan rakyat. Beda dengan sistem pemerintahan Islam yang menajdi negara hukum, yaitu kekuasaan tertinggi adalah kekuasaan hukum. Tentu saja hukum Islam dengan sandaran Quran dan Sunnah.

 

Pemikiran Demokrasi mulai masuk di dunia Islam bersamaan pada masa penerjemahan buku-buku filsafat Yunani di awal dinasti Abbasiyah. Meski demikian, paham demokrasi baru diterapkan di dunia Islam pasca perang dunia II.

 
Pergantian kekuasaan di masa khulafaurrasyidin dengan sistem syura. Namun setelah masa khulafaurrasyidin, sistem syura ini berubah menjadi sistem kerajaan. Jadi sang raja punya wewenang sangat luas untuk mengatur sistem pemerintahan. Bahkan khalifah penggantinya pun ditentukan oleh sang Raja. “Raja” pertama di dunia Islam ya Umawiyah itu. Karena ia yang kemduian menunjuk anaknya Yazid untuk menjadi khalifah.

 

Model kerajaan yang dilakukan oleh Bani Umayyah ini dianggap ilegal oleh berbagai kelompok Islam. Oleh karena itu, banyak kelompok Islam yang menolak dan meminta agar kekuasaan dikembalikan kepada sistem syura sebagai sistem pemerintahan yang legal di dunia Islam.

 

 

Bagaimana Bani Umayah mengambil kekuasaan dari pemimpin Islam sebelumnya?
Bermula dari pembunuhan Utsaman bin Affan Ra.  Utsman sendiri berasal dari Bani Umayah. Sahabat Umawiyah juga berasal dari Bani Umayyah. Jadi antara Utsman dan Umayyah berasal dari satu suku. Oleh karena itu, ketika Utsman terbunuh, menjadi hak Muawiyah untuk menuntut qishash bagi pembunuh sang Khalifah Usman bin Affan.

 
Posisi Muawiyah ketika Utsman di bunuh, ia sebagai gurbenur Syam. Muawiyah belum mau memberikan baiat kepada Ali bin Abi Thalib selagi pembunuh Utsman belum diqishash.
Ali sendiri dilematis. Untuk menentukan siapa sesungguhnya pembunuh Utsmantidaklah mudah. Hal ini karena pembunuh Utsman adalah para pemberontak yang jumlahnya sangat banyak. Mereka merupakan “kelompok demonstran” yang berasal dari berbagai wilayah Islam, khususnya dari Mesir. Apakah seluruh demonstran itu harus di qishas, ataukah hanya pelaku langsung saja?

 

 

Selama kepemimpinan Ali, persoalan terkati dengan pembunuh Utsman ini tidak kunjung selesai. Pada akhirnya, Muawiyah memutuskan untuk menempuh jalur militer dengan angkat senjata melawan Ali.

 

Apakah Muawiyah dianggap bughat? Belum tentu juga. Karena Muawiyah sampai detik itu belum mau membaiat Imam Ali. Sedari awal memang Muawiyah baru akan membaiat Ali, manakala pembunuh Utsman sudah bisa dimeja hijaukan. Kenyataannya itu belum terlaksana.

 

Pada akhirnya terjadi pertempuran besar antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyah. Kemudian terjadi perundingan damai. Hingga akhirnya Ali dibunuh oleh pendukung Ali yang merasa kecewa dengan sikap sang Imam. (Bersambung ..)

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

thirteen − nine =

*