Untuk dapat mengetahui suatu kesimpulan huku, mesti tau dulu mengenai illat hukum tersebut. Hanya saja dalam menentukan suatu illat, tidaklah sederhana. Banyak unsur yang bisa jadi secara kasat mata, ia illat suatu huklum, namun kenyataannya ia bukan illat hukum.
Untuk dapat mengetahui kepastian suatu ilat, maka ada beberapa cara yang bisa ditempuh, di antaranya adalah dengan apa yang disebut ath-thard dan al-aks.
Mengetahui Aathard wal aks ini sangat penting. Kesimpulan hukum sangat bergantung dengan pembuktian ini. Suatu hukum akan ada, manakala illat ada. Sebaliknya, kesimpulan hukum akan tiada manakala illat ini tidak ada.
Untuk mengetahui kepastian illat tadi, yang dibutuhkan adalah mengkaji seluruh populasi yang dianggap sebagai illat dan dalam semua kondisi. Jika yang dikaji hanya sekadar sampel dari illat, maka yang terjadi adalah jasil yang tidak sempurna. Bisa saja, sampel yang tidak dilakukan uji coba, ternyata ia adalah illat dari suatu hukum.
Jika pun kita melakukan penelitian dengan menguji seluruh populasi, itu juga tidak memberikan jaminan bahwa semua populasi itu adalah illat hukum. Bisa saja, ilat yang sesungguhnya merupakan kumpulan dari beberapa sampel. Jadi yang kita anggap ilat tadi, ternyata baru sebagian illat saja, sementara sebagian illat berada di sampel lain.
Jika kita gabungkan beberapa sampel, dan ketemu bahwa ia menjadi satu illat, maka kita akan menyatakan bahwa ia menjadi illat yang sempurna.
