Saturday, April 20, 2024
Artikel Terbaru
 border=
 border=

Antara Wujud dan Maujud Menurut Imam Amidi

gfsajhj

Sebagaimana disebutkan di atas bahwa para filsuf menganggap ada perbedaan antara wujud dan maujid. Wujud adalah eksistensi suatu benda, sementara maujud adalah keberadaan riil akan benda tersebut.
Menurut Imam Amidi bahwa pendapat ini terdapat kelemahan mendasar:
1) Wujud dan maujud adalah sesuatu yang sama. Ia satu eksistensi. Istilah wujud dan maujud tidak ada saling ketergantungan karena pada hakekatnya keduanya adalah satu benda yang sama.
2) Jika pun kita menerima bahwa antara wujud dan maujud adalah dua eksistensi yang berbeda, dan bahwa keberadaan wujud bergantung pada keberadaan maujud, tetap saja pendapat ini tidak bisa menguatkan bahwa antara wujud dan maujud merupakan dua eksistensi yang berbeda. Wujud sendiri merupakan implikasi atau dari maujud.

3). Jika pun kita menerima bahwa wujud dan maujud merupakan dua eksistensi yang berbeda, itu bisa kita terima dalam tataran teori, namun tidak pada tataran riil. Karena riilnya memang satu dan tidak bisa dipisahkan.
4) Pendapat pra filsuf terkait dengan illat dan ma’lul, bahwa segala sesuatu yang wujud pasti ada yang mewujudkannya, pendapat ini terdapat kelemahan. Jika setiap sesuatu yang wujud harus ada yang mewujudkan, dan itu kita tarik secara terus menerus, maka akan terjadi tasalsul atau sifat berantai. Contoh, jika 1 ada karena 2, 2 ada karena 3, 3 ada karena 4, maka hitungan ini akan terus berlanjut hingga tak terbatas. Tasalsus seperti ini mustahil dan tidak masuk akal.

Di sisi lain Imam Amidi mengakui bahwa memang ada sesuatu yang tidak ada ujungnya, meski ada permulaan, seperti kenikmatan penduduk surga dan azab penduduk neraka. Ia ada permulaan namun tidak ada titik akhir.

Comments

comments

 border=
 border=

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

3 + 9 =

*