Kebalikan (antonim) dari al-ilmu al-hadis adalah: bodoh, ragu2, praduga, lalai, tidur, pingsan dan mati
Bodoh bastih dan murakkab
Bodoh dibagi menjadi bocoh basith (sederhana) dan bodoh murakab
Yang dimaksud basith adalah dia tidak berilmu, meski dia sesungguhnya dapat berilmu jika mau mencarinya
Bodoh basith bukan bearti seseorang tidak berilmu sama sekali
Karena benda-benda mati juga tidak berilmu, namun tidak disebut bodoh
Bodoh murakab (jahlun murakkab) adalah seseorang berkeyakinan terhadap sesuatu yang tidak dia ketahui, namun berbeda dari kenyataan sesuatu tadi
Contoh; seseorang yang tidak tau gajah, namun berkeyakinan dan percaya bahwa gajah bentuknya seperti ular
Apakah bodoh dengan sesuatu, menuntut bodoh kepada sesuatu yang lain?
Apakah dia tidak tau putih, karena dia tidak tau hitam?
Jawabnya, seperti tentang ilmu sebelumnya
Pendapat pertama: ya. Pendapat kedua: tidak. Pendapat ketiga: Jika berkaitan dengan ilmu daruri dan tidak ada hubungannya dengan taklif, maka jawabnya iya, namun jika tidak berkaitan dengan ilmu daruri dan tidak ada hubungannya dengan taklif, maka jawabannya tidak.
(Tentang apakah bodoh disatu sisi bearti bodoh di sisi lain? Apakah bodoh secara global bearti bodoh secara detail? Apakah ada kesamaan antar bodoh dll, bisa baca kembali di masalah ilmu. Karena hukumnya sama)
Orang yang sudah tau tentang sesuatu, lalu kembali tidak tau, apakah disebut bodoh?
Orang mengetahui bahwa ini adalah batu, lalu besok dia tidak tau, apakah disebut bodoh?
Jawabnya tidak
Namun ia dianggap lupa, atau lalai, atau lemah pikiran
Jika mengacu pada pendapat muktazilah, ia tidak bodoh, namun jika mengacu kepada mazhab Asyari, maka ia bodoh